Alam

Alam
Pemandangan kesejukan alam pegunungan Todanan di pagi hari

Minggu, 05 Juni 2016

bulan puasa masjid al-Muhajirin baru Bulumanis Todanan siap pakai

BULAN PUASA MASJID AL-MUHAJIRIN “BARU” BULUMANIS TODANAN SIAP PAKAI

 
Foto tiang-tiang dan ruangan masjid Al-Muhajirin Bulumanis Todanan (armedha_img)

Todanan. Masjid merupakan tempat bersujud dan sholat serta pusat kegiatan agama bagi umat Islam. Setiap umat Islam akan merasa bahagia apabila kampung tempat tinggalnya memiliki masjid sendiri. Tak beda dengan masyarakat Bulumanis Todanan telah memiliki masjid sendiri. Yang sebelumnya jika sholat jum’at atau sholat berjamaah di masjid harus menempuh perjalanan sekitar 0,8 - 1 km, yaitu ke masjid Al-Hikmah. Namun sekarang tidak lagi, karena masyarakat mempunyai pilihan untuk tetap sholat di masjid Al-Hikmah atau di masjid yang baru. Tepatnya sejak sekitar tahun 2000 M, masyarakat Bulumanis Todanan sudah dapat menempati masjid Al-Muhajirin. Sedangkan pada pertengahan tahun 2016 masjid ini telah mengalami rehab total. Meski dengan kubah model lama namun bangunan tersebut memiliki tampilan yang terkesan mewah, berlantai utama granit dan halaman marmer dengan plavon berbahan gypsen serta genteng metalroof.  

Masjid Al-Muhajirin Tempo Dulu
Masjid al-Muhajirin bangunan pertama dibangun dengan cara bergotong royong oleh sebagian masyarakat Bulumanis Todanan, baik yang tinggal di desa sendiri maupun yang tinggal di kota besar, misalnya di Semarang dan Jakarta. Masjid Al-Muhajirin dibangun sebelum datangnya bulan romadhon tahun 2000 M. Bahkan masjid tersebut dibangun sekitar 2 bulan dengan ukuran p x l = 11 X 7 M termasuk bangunan masjid utama dan serambi ungkap pak Sarbi selaku penjaga masjid Al-Muhajirin. Sehingga pada bulan romadhon tahun 2000 M dapat dinikmati untuk sholat berjamaah dan ibadah bulan puasa. Sampai kira-kira pertengahan tahun 2015 jamaah jum’atnya meningkat. Sehingga dapat dikatakan sangat padat dan susah mengatur tempat sholat. Bahkan jika tiba bulan romadhon dari tahun ke tahun juga meningkat. Sampai-sampai jamaah sholat tarawih putri harus rela sholat di halaman masjid dengan menggelar tikar. Kenyataan tersebut sekarang tinggal kenangan. Itulah masjid al-Muhajirin tempo dulu. Penasaran dengan kondisi masjid Al-Muhajirin tempo dulu, kecil tapi bagus dan kokoh di eranya. Inilah fotonya yang berhasil diabadikan.

Foto masjid Al-Muhajirin tempo dulu sebelum di rehap total masih baik dan kokoh. (armedha_img)

Masjid Al-Muhajirin Bentuk Baru di Era 2016
Kenyataan dan pengalaman tahun sebelumnya, jamaah sholat jum’at di masjid Al-Muhajirin mengalami peningkatan dan membludak, sehingga jamaah yang terlambat datang hampir dipastikan tidak kebagian saf atau tempat dan harus menggelar sajadah di halaman. Oleh karena itu pada pertengahan tahun 2015 takmir masjid Al-Muhajirin mengadakan rapat dengan pimpinan, tokoh masyarakat dan calon donatur untuk membahas perluasan masjid dengan cara rehap total. Sejak awal, rencara pembangunan akan dirancang bangun tingkat dengan alasan mengantisipasi jamaah yang bertambah. Rencana tersebut butuh biaya yang cukup besar, maka bangunan bertahap, tahap pertama bangunan jadi cor dak, tahap kedua lanjutan atapnya. Tetapi rencana itu tidak cukup mendapat tanggapan dan dukungan. Akhirnya disepakati masjid dibangun dengan sekali tahap dan jadi dengan tidak bertingkat. Inilah foto yang dapat disajikan untuk pembaca yang santun dan bijaksana.
 
Foto jamaah masjid Al-Muhajirin bersama tukang batu pada tahap pengerjaan rehap total, tampak bata merah sudah tersusun dan tiang besi menjulang tinggi (armedha_img).

 
Foto masjid Al-Muhajirin dengan kubah model lama tetapi terkesan mewah  (armedha_img)

Masjid tersebut dibangun juga dengan cara bergotong royong sepertihalnya pada masjid tempo dulu dan sebagian besar biayanya dengan tidak meminta sumbangan. Namun para donatur yang dengan rela dan suka hati datang sendiri kepada panitia atau dengan menitip anggota panitia pembangunan untuk menyerahkan bantuannya. Entah berupa material, tenaga maupun dalam bentuk uang. Pembangunan masjid ini juga mendapat dukungan dan bantuan dari pihak TNI dalam hal ini Koramil Todanan. Alhamdulillah, mulai awal tahun 2016 kini masjid Al-Muhajirin Bulumanis Todanan sudah dapat dinikmati untuk sholat berjamaah dengan nyaman dan bersih. Meskipun bangunan baru mencapai 96 %, namun rasanya masjid tersebut benar-benar sudah dinikmati oleh para jamaah. Masjid dengan ukuran p x l = 20 x 10 M itu diperkirakan selesai 100 % bulan Juni dan diresmikan dengan menggelar pengajian insya Allah pada tanggal 19 Juni 2016 demikian ungkap pak H. Daryanto salah seorang jamaah masjid Al-Muhajirin. 

Menurut penuturan panitia pembangunan masjid, pak Kholis bahwa masjid ini juga memiliki menara setinggi 20 M tepat di depan masjid sebelah kiri. Menara ini dibangun dengan fungsi 4 in 1, artinya 4 fungsi, pertama bagian bawah tempat wudlu putra dan putri secara terpisah dan kedua WC putra dan putri juga terpisah. Ketiga, bagian atasnya sebagai tampungan air bersih, dan fungsi keempat, bagian puncak untuk tempat pengeras suara. Pada bulan puasa nanti masjid Al-Muhajirin "Baru" telah siap pakai.(04/06/2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar