BULAN PUASA MASJID AL-MUHAJIRIN “BARU” BULUMANIS TODANAN SIAP PAKAI
Foto
tiang-tiang dan ruangan masjid Al-Muhajirin Bulumanis Todanan (armedha_img)
Todanan. Masjid merupakan tempat
bersujud dan sholat serta pusat kegiatan agama bagi umat Islam. Setiap umat
Islam akan merasa bahagia apabila kampung tempat tinggalnya memiliki masjid
sendiri. Tak beda dengan masyarakat Bulumanis Todanan telah memiliki masjid
sendiri. Yang sebelumnya jika sholat jum’at atau sholat berjamaah di masjid
harus menempuh perjalanan sekitar 0,8 - 1 km, yaitu ke masjid Al-Hikmah. Namun
sekarang tidak lagi, karena masyarakat mempunyai pilihan untuk tetap sholat di
masjid Al-Hikmah atau di masjid yang baru. Tepatnya sejak sekitar tahun 2000 M,
masyarakat Bulumanis Todanan sudah dapat menempati masjid Al-Muhajirin.
Sedangkan pada pertengahan tahun 2016 masjid ini telah mengalami rehab total.
Meski dengan kubah model lama namun bangunan tersebut memiliki tampilan yang
terkesan mewah, berlantai utama granit dan halaman marmer dengan plavon berbahan
gypsen serta genteng metalroof.
Masjid Al-Muhajirin Tempo Dulu
Masjid al-Muhajirin bangunan pertama dibangun dengan cara bergotong
royong oleh sebagian masyarakat Bulumanis Todanan, baik yang tinggal di desa
sendiri maupun yang tinggal di kota besar, misalnya di Semarang dan Jakarta.
Masjid Al-Muhajirin dibangun sebelum datangnya bulan romadhon tahun 2000 M.
Bahkan masjid tersebut dibangun sekitar 2 bulan dengan ukuran p x l = 11 X 7 M
termasuk bangunan masjid utama dan serambi ungkap pak Sarbi selaku penjaga
masjid Al-Muhajirin. Sehingga pada bulan romadhon tahun 2000 M dapat dinikmati
untuk sholat berjamaah dan ibadah bulan puasa. Sampai kira-kira pertengahan
tahun 2015 jamaah jum’atnya meningkat. Sehingga dapat dikatakan sangat padat
dan susah mengatur tempat sholat. Bahkan jika tiba bulan romadhon dari tahun ke
tahun juga meningkat. Sampai-sampai jamaah sholat tarawih putri harus rela
sholat di halaman masjid dengan menggelar tikar. Kenyataan tersebut sekarang
tinggal kenangan. Itulah masjid al-Muhajirin tempo dulu. Penasaran dengan kondisi masjid
Al-Muhajirin tempo dulu, kecil tapi bagus dan kokoh di eranya. Inilah fotonya yang
berhasil diabadikan.

Foto masjid Al-Muhajirin tempo
dulu sebelum di rehap total masih baik dan kokoh. (armedha_img)
Masjid
Al-Muhajirin Bentuk Baru di Era 2016
Kenyataan dan pengalaman tahun sebelumnya, jamaah sholat jum’at di masjid
Al-Muhajirin mengalami peningkatan dan membludak, sehingga jamaah yang terlambat
datang hampir dipastikan tidak kebagian saf atau tempat dan harus menggelar
sajadah di halaman. Oleh karena itu pada pertengahan tahun 2015 takmir masjid
Al-Muhajirin mengadakan rapat dengan pimpinan, tokoh masyarakat dan calon donatur
untuk membahas perluasan masjid dengan cara rehap total. Sejak awal, rencara
pembangunan akan dirancang bangun tingkat dengan alasan mengantisipasi jamaah
yang bertambah. Rencana tersebut butuh biaya yang cukup besar, maka bangunan
bertahap, tahap pertama bangunan jadi cor dak, tahap kedua lanjutan atapnya. Tetapi
rencana itu tidak cukup mendapat tanggapan dan dukungan. Akhirnya disepakati masjid
dibangun dengan sekali tahap dan jadi dengan tidak bertingkat. Inilah foto yang
dapat disajikan untuk pembaca yang santun dan bijaksana.
Foto jamaah masjid
Al-Muhajirin bersama tukang batu pada tahap pengerjaan rehap total, tampak bata merah sudah
tersusun dan tiang besi menjulang tinggi (armedha_img).
Masjid tersebut dibangun juga dengan cara bergotong royong sepertihalnya
pada masjid tempo dulu dan sebagian besar biayanya dengan tidak meminta
sumbangan. Namun para donatur yang dengan rela dan suka hati datang sendiri
kepada panitia atau dengan menitip anggota panitia pembangunan untuk
menyerahkan bantuannya. Entah berupa material, tenaga maupun dalam bentuk uang.
Pembangunan masjid ini juga mendapat dukungan dan bantuan dari pihak TNI dalam hal ini Koramil Todanan. Alhamdulillah, mulai awal tahun 2016 kini masjid Al-Muhajirin Bulumanis Todanan
sudah dapat dinikmati untuk sholat berjamaah dengan nyaman dan bersih. Meskipun
bangunan baru mencapai 96 %, namun rasanya masjid tersebut benar-benar sudah
dinikmati oleh para jamaah. Masjid dengan ukuran p x l = 20 x 10 M itu
diperkirakan selesai 100 % bulan Juni dan diresmikan dengan menggelar pengajian
insya Allah pada tanggal 19 Juni 2016 demikian ungkap pak H. Daryanto salah
seorang jamaah masjid Al-Muhajirin.
Menurut penuturan panitia pembangunan
masjid, pak Kholis bahwa masjid ini juga memiliki menara setinggi 20 M tepat di
depan masjid sebelah kiri. Menara ini dibangun dengan fungsi 4 in 1, artinya 4
fungsi, pertama bagian bawah tempat wudlu putra dan putri secara terpisah dan
kedua WC putra dan putri juga terpisah. Ketiga, bagian atasnya sebagai
tampungan air bersih, dan fungsi keempat, bagian puncak untuk tempat pengeras suara. Pada bulan puasa nanti masjid Al-Muhajirin "Baru" telah siap pakai.(04/06/2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar