Alam

Alam
Pemandangan kesejukan alam pegunungan Todanan di pagi hari

Selasa, 12 April 2016

iman kepada para rasul Allah dan meneladani sifat-sifat rasulullah saw

IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH DAN MENELADANI SIFAT-SIFAT RASULULLAH SAW.

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL ALLAH
Menurut bahasa (etimologi) rasul artinya utusan, yang diutus, dan secara istilah (terminologi) adalah seorang laki-laki yang diutus Allah dan mempunyai kewajiban menyampaikan wahyu kepada umat manusia. Nabi menurut bahasa artinya mengabarkan, dan secara istilah adalah laki laki yang membawa kabar dari Allah, tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan kepada umat.
Menurut bahasa (etimologi) iman artinya percaya atau yakin, iman kepada Rasul Allah artinya percaya atau yakin adanya utusan Allah Swt. Sedangkan menurut Istilah (terminologi) ilmu tauhid, iman kepada Rasul Allah Swt. adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah memilih beberapa orang  pilihan sebagai rasul untuk menerima wahyu melalui malaikat Jibril  untuk disampaikan kepada umat manusia.
Iman kepada Rasul adalah merupakan rukun iman yang ke-empat dari enam rukun iman yang ada. Iman kepada rasul hukumnya wajib bagi umat Islam. orang yang tidak iman adanya rasul maka imannya tidak sempurna.
      Dalam QS. An Nisa' 136 Allah berfirman :
يايهاالذين امنوا امنوا بالله ورسوله والكتب الذي نزل على رسوله والكتب الذي انزل من قبل ومن يكفربالله وملـكته وكتبه ورسوله واليوم الاخرفقد ضل ضللا بعيدا
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang telah diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelunmya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah tersesat sejauh-jauhNya." (Q.S An Nisa' : 136)
Rasul yang dipilih Allah  Swt. ini  diberi tugas , antara lain:
      1.   Menerima wahyu dari Allah Swt dan menyampaikan kepada umat manusia
            Firman Allah wt.
يايهاالرسول بلغ ماانزل اليك من ربك وان لم تفعل فما بلغت رسالته والله يعصمك من الناس  ان الله لا يهدى القوم الكفرين        
Artinya: "Wahai Rasul, Sampaiknlah apa yang diturunkan kepadmu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang telah diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya, Allah memelihara kamu dari gangguan manusia, sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang kafir" (Q.S.Al-Maidah: 67)
      2.   Memimpin dan mengajak umatnya untuk mengesakan dan menyembah hanya kepada Allah Swt.
     3.   Memberi  kabar gembira bagi orang-orang yang taat dan memberi peringatan kepada orang-orang yang ingkar.
            Firman Allah Swt
رسلامبشرين ومنذرين لئلا يكون للناس على الله حجة بعد الرسول وكان الله عزيزا حكيما             
Artinya: "(mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Q.S.An-Nisaa:165)
      4.   Memberi suri tauladan atau contoh, baik dalam hal akidah, ibadah, maupun muamalah
            Firman Allah Swt.:
لقدكان في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجواالله واليوم الاخر وذكرالله كثيرا
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasul Allah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Q.S.Al-Ahzab:21)

B. NAMA-NAMA RASUL DAN SIFAT-SIFATNYA
      a.   Nama-nama Rasul
            Jumlah Nabi dan Rasul banyak sekali dan hanya Allah Swt. yang mengetahuinya. Nabi adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu dari Allah Swt. melalui malaikat Jibril untuk dirinya sendiri dan tidak ada kewajiban untuk menyampaikan kepada orang lain.
             Sedangkan Rasul adalah seorang laki-laki yang menerima wahyu dari Allah Swt. melalui malaikat Jibril,  selain untuk dirinya sendiri juga ada perintah atau kewajiban menyampaikan kepada umat manusia. Dari jumlah nabi dan rasul yang ada, umat Islam hanya diwajibkan untuk mengimani dan mengetahui 25 nabi dan rasul. Adapun nama-nama dari 25 nabi dan rasul itu adalah sebagai berikut:
 1.      Nabi Adams
2.      Nabi Idris As
3.      Nabi Nuh As
4.      Nabi Hud As
5.      Nabi Shaleh As
6.      Nabi Ibrahim As
7.      Nabi Ismail As
8.      Nabi Luth As
9.      Nabi Ishaq As
10.  Nabi Ya’qub As
11.  Nabi Yusuf As
12.  Nabi Syu’aib As
13.  Nabi Ayyub As
14.  Nabi Dzulkifli As
15.  Nabi Musa As
16.  Nabi Harun As
17.  Nabi Dawud As
18.  Nabi Sulaiman As
19.  Nabi Ilyas As
20.  Nabi Ilyasa’As
21.  Nabi Yunus As
22.  Nabi Zakaria As
23.  Nabi Yahya As
24.  Nabi Isa As
      25.  Nabi Muhammad Saw.

b.    Sifat-sifat Rasul Allah Swt.
      Sifat-sifat Rasul dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
      1.   Sifat wajib para Rasul,  yaitu sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh para Rasul. Sifat wajib para Rasul ada 4, yaitu:
      a.   Shiddiq     : benar atau jujur
      b.   Amanah     : dapat dipercaya
      c.   Tablig        : menyampaikan
      d.   Fathanah   : cerdas
      2.   Sifat Mustahil para Rasul, yaitu sifat-sifat yang pasti tidak dimiliki oleh para rasul. Sifat mustahil para rasul ada 4,  (kebalikan dari sifat wajib para Rasul), yaitu:
      a.   Kidzib       : dusta atau bohong                     
      b.   Khiyanat   : tidak dapat dipercaya
      c.   Kitman      : menyembunyikan
      d.   Baladah     : bodoh
      3.   Sifat Jaiz para Rasul, yaitu sifat basyariyah atau kemanusiaan yang dimiliki para rasul,  seperti makan, minum, tidur, berkeluarga, dan lain-lain.
      c.   Rasul Ulul Azmi
            1.   Arti Rasul Ulul Azmi
                  Menurut bahasa ulul azmi berasal dari kata uuluu artinya yang mempunyai, azmun artinya cita-cita yang tetap. Rasul ulul azmi adalah rasul yang mempunyai cita-cita yang tetap. Sedangkan menurut istilah Rasul ulul azmi adalah rasul yang mempunyai kesabaran,  keteguhan, dan keuletan yang luar biasa dalam memperjuangkan cita-cita dan tugas kerasulannya.
                  Firman Allah Swt.
فاصبر كما صبر اولواالعزم من الرسول ولا تستعجل لهم كانهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا الا سا عة من نهار بلغ فهل يهلك الا القوم الفسقون
Artinya: aka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (ulul azmi) dari rasul-rasul, dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari, (inilah) suatu pelajaran  yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik (Q.S.Al-Ahqaaf:35)
            2.   Nama-nama Rasul Ulul Azmi
            Dari 25 nabi dan rasul yang wajib kita ketahui dan imani,  ada 5 nabi dan rasul yang mendapat gelar ulul azmi, yaitu:
      a.   Nabi Nuh As
      b.   Nabi Ibrahim As
      c.   Nabi Musa As
      d.   Nabi Isa As
      e.   Nabi Muhammad Saw
      Firman Allah Swt
واذ اخذ نا من النبين ميثاقهم ومنك ومن نوح وابراهم وموسى وعيسى ابن مريم واخذنا منهم ميثاقا غليظا
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh (Q.S.Al-Ahzab:7)
            3.   Perbedaan Rasul ulul azmi dengan Rasul lainnya
            Sesuai dengan gelar yang mereka terima (ulul azmi), maka ada beberapa perbedaan antara rasul ulul azmi dengan rasul lainnya, yaitu:`    
No
Rasul ulul Azmi
Rasul lainnya
1
Mempunyai kesabaran yang luar biasa
Mempunyai kesabaran tidak sesabar rasul ulul azmi
2
Mempunyai kemauan dan cita-cita yang sangat kuat
Mempunyai kemauan dan cita-cita tidak sekuat rasul ulul azmi
3
Mendapatkan rintangan dan tantangan yang luar biasa
Mendapatkan rintangan dan tantangan tidak seberat Rasul ulul azmi
4
Mendapatkan keistimewaan (mu’jizat) yang luar biasa
Mempunyai mu’jizat tidak sehebat Rasul ulul azmi
5
Mendapatkan keberhasilan atau pengikut dalam jumlah banyak
Mendapatkan pengikut tidak sebanyak Rasul ulul azmi

C. MENELADANI  SIFAT-SIFAT RASULULLAH  SAW
1.         Nabi Muhammad SAW Sebagai Suri Tauladan.
Sebagai rasul yang dipilih Allah Swt., nabi Muhammad Saw. memiliki berbagai macam kelebihan dalam hal akhlak yang mulia yang harus ditiru oleh umatnya. Dalam QS. Al Ahzab: 21 Allah berfirman :
لقد كان لكم في رسول الله اسوة حسنة لمن كان يرجوا الله واليوم الاخر وذكر الله كثيرا          
Artinya : Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS. Al Ahzab : 21)
      Semenjak masih muda sebelum diangkat menjadi nabi, nabi  Muhammad Saw. sudah memperlihatkan sifat-sifat terpuji  dan terpercaya sehingga beliau mendapatkan gelar Al Amin . Kepada yang lebih muda Nabi menyayanginya dan kepada yang lebih tua Nabi menghormatinya. Fakir miskin, anak yatim, orang-orang jompo  selalu menjadi perhatian beliau, lapar dan dahaga beliau tahan demi untuk membantu orang-orang tersebut.
      Walaupun beliau seorang nabi dan sekaligus kepala negara tapi tidak pernah ada sifat sombong sedikitpun, rumahnya sangat sedernaha, tidak ada tumpukan harta di dalamnya. Jika beliau tidak memiliki bahan makanan maka tidak segan-segan beliau bekerja dengan tangannya yang mulia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika seharian beliau tidak mendapatkan makanan maka diambilnya sebuah batu untuk mengganjal ikat pinggangnya. Bila pakaian beliau sobek maka beliau menjahitnya sendiri.
      Harta benda dan kedudukan dunia tidak sedikitpun mempengaruhi hati dan fikiran beliau bahkan beliau mohon agar diberi hidup yang miskin oleh Allah Swt. Hanya umatnya yang selalu menjadi pikiran dan perhatiannya, bahkan sampai detik-detik ketika beliau hendak menghadap Allah Swt. beliau selalu memikirkan dan menyebut-nyebut umatnya.
      Sebagai pimpinan para rasul yang sudah maksum (terpelihara dari dosa) setiap hari beliau selalu beristighfar minta ampun kepada Allah Swt. .  Sebagian besar malamnya dihabiskan untuk bersujud mendekatkan diri ke hadapkan Allah Swt. dan memintakan ampunan bagi umatnya, suatu malam beliau melaksanakan shalat malam, ketika istirinya terbangun beliau  masih shalat, kemudian istrinya tidur lagi, ketika istrinya bangun lagi, Nabi juga masih shalat maka kemudian istrinya bertanya "Bukankah Engkau adalah manusia yang sudah ditanggung oleh Allah Swt. ?" beliau menjawab  "Tidak bolehkah saya menjadi orang yang bersyukur ?" Begitulah gambaran besarnya rasa syukur beliau.
      Dalam hal memegang amanah, beliau adalah orang yang sangat kuat memegang amanah. Beliau adalah orang yang sangat adil kepada keluarganya. Keluarganya tidak dibiarkan memakan barang yang tidak menjadi haknya sedikitpun. Ketika keluarganya sedang kekurangan maka dengan bijaksana beliau menenangkan dan mencarikan jalan keluarnya. Sebagai orang yang paling dicintai Allah Swt. seandainya beliau mau maka apapun yang diinginkan akan diberikan oleh Allah Swt., tapi kemuliaan akhlaknya tidak mau menurutkan kenikmatan duniawi.
      Semangatnya membela dan menegakkan agama Islam tiada bandingannya. Berbagai perang beliau hadapi demi mempertahankan Islam dari orang-orang yang ingin mengahacurkannya . Bersama para sahabat dengan gagah berani mereka melawan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Tidak ada rasa takut sedikitpun dalam hati mereka , seandainya ajal menjemput  mereka sebagai seorang syuhada' maka surga sudah menantinya . Keberanian dan semangat mereka membuat  musuh minder untuk menghadapinya.
      2.   Fungsi Beriman Kepada Rasul Allah
      Beriman kepada Rasul Allah banyak fungsi dan manfaatnya, antara lain:
      a.   Sebagai pintu dan menyempurnakan keimanan
      Seseorang yang tidak beriman adanya Rasul tentu ia juga tidak beriman kepada yang lain, karena untuk mengimani yang lain mereka harus mempercayai dan mengikuti petunjuk atau ajaran yang dibawa oleh para Rasul. Apabila seseorang percaya adanya Allah Swt. atau yang lain tetapi mereka tidak percaya adanya rasul, maka imannya tidak sempurna.
      b.   Menguatkan keimanan kepada Allah Swt., Malaikat, dan kitab suci.
Dengan iman kepada Rasul-rasul Allah Swt. berarti juga iman kepada Allah Swt, karena Rasul adalah utusan dan mendapat wahyu dari Allah Swt. Begitu juga karena wahyu itu diturunkan oleh Allah Swt. melalui malaikat Jibril, maka iman kepada Rasul juga dapat memantapkan keimanan kepada Malaikat (Jibril), karena rasul Allah itu ada yang mendapat kitab dan ada yang mendapat suhuf, maka iman kepada Rasul juga akan menguatkan keimanan kepada kitab suci atau suhuf
      c.   Mendapatkan suri tauladan (uswatun hasanah) dan figur idola dalam melaksanakan ajaran agama dan prilaku sehari-hari
      Dengan iman kepada Rasul Allah Swt., manusia akan mendapatkan suri tauladan atau figur idola yang dapat dijadikan contoh baik dalam hal akidah, ibadah, maupun muamalah.
      d.   Timbul motivasi untuk mempelajari, menghayati, dan mengamalkan ajarannya
      Dengan iman kepada Rasul Allah, maka akan timbul keinginan untuk mempelajari, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajarannya. Tanpa adanya keimanan tentu manusia tidak akan mau mempelajari ajarannya apalagi mengamalkannya.
      e.   Ada kesadaran untuk meneruskan perjuangannya
      Dengan adanya keimanan terhadap Rasul dan kebenaran ajaran yang dibawanya, maka akan timbul kesadaran untuk meneruskan perjuangan dan mendakwahkannya.


Referensi:
  1. Rahimsyah AR, MB, tt, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Solo, Delima.
  2. Rahimsyah AR, MB, tt, Kisah Nyata 25 Nabi dan Rasul, Tuban, Amanah.
  3. Rais, tt, 25 Tokoh Nabi dan Rasul, Gresik, Bintang Pelajar.
  4. Soenarjo, R.H.A., 1971,  Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Yayasan Penyelenggara penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an
  5. Yunus, H. Mahmud, 1973, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta, Yayasan Penyelenggara Penafsir Al-Qur’an.
  6. Buku-buku pelajaran PAI untuk Siswa SMP kelas VIII terbitan MGMP PAI SMP, Depag, Yudistira,  Aneka Ilmu dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar